Laman

Selasa, 05 Oktober 2010

Risau ku sendiri

bersiul dalam hati tetap tak membuat gaduh hidup nyataku. entah kegaduhan itu yang terlalu maya, atau kesepian ini yang terlalu nyata? yang aku tahu, aku hanya sendiri dalam risauku. selalu sendiri dalam tangisku.
kemana gerangan pelipur lara yang senantiasa menebar pesona kebahagiaannya?
semua telah lenyap. berganti dengan sepi yang abadi.

Selasa, 07 September 2010

Diperkosa waktu


Tak gentar ia mengejar, tak lelah ia mencari. Kekosongan adalah penantiannya, kesenangan dalam hatinya. Raut rupa gembira bersaut dengan sorak gegap gempita. Racunnya merasuk dalam raga, rusakkan kesempatan bersuka. Aku porak poranda. Waktu menghimpit. Memperkosa. Aku diperkosa waktu.

5 september

Senin, 30 Agustus 2010

merajuk si busung lapar

Merajuk, memburuk, membusuk. aku enggan memakai topi keruc ut. Akumuak dengan kemarukan yang mendarah daging pada diri orang-orang munafik. Aku lupa bahwa aku harus membuat mereka tertunduk. Melihat keseharian insan yang lapar dan memiliki perut yang membuncit. Bukan karena tamak, tapi busung lapar.

Suka cita

semburan kebahagiaan keluar membentuk satu bendungan yang tak mampu lagi untuk ditutupi adanya. rasa penuh suka tak mampu lagi dikelabui oleh senyum penuh kesabaran. kalimat-kalimat penuh makna terhias dan terlontar penuh suka dan cita. raut rona wajah ceria terhias dengan paras ayu mempesona. sorak sorai penuh memekakan telinga. ruang gaduh penuh suka cita

20 agustus 2010

Sepi 

Januh ku memuncak di malam rapuhku. Tangisan membuyar menjadi luapan air mata memporak-porandakan senyun yang telah ditata. Kesendirian yang menusuk hungga begini parah rasanya. Aku tertegun menatap mata sendu di cermin. Kerapuhan semakin terlihat nyata saat torehan duka menjadi fakta. Aku mengerling pada sekitar. Hanya sepi yang ada.


23 agustus 2010

Durja dan dera

tolong keraskan suaramu. agar terdengar oleh mereka jeritan penuh kesakitan itu. lantangkan teriakan mu. agar terdengar oleh mereka rasa kebencian yang bersemayam dalam kalbu. ketika keadilan tak lagi ditegakkan, ketika kesaksian tak lagi berarti, kemunafikan lah yang mendominasi. wajah penuh kemurkaan telah terpasang disetiap detiknya. penuh durja dan dera.

29 agustus 2010