Januh ku memuncak di malam rapuhku. Tangisan membuyar menjadi luapan air mata memporak-porandakan senyun yang telah ditata. Kesendirian yang menusuk hungga begini parah rasanya. Aku tertegun menatap mata sendu di cermin. Kerapuhan semakin terlihat nyata saat torehan duka menjadi fakta. Aku mengerling pada sekitar. Hanya sepi yang ada.
23 agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar